Aku menulis, ketika aku merasa sangat merindukanmu. Baru kemarin bertemu denganmu, hari ini aku sudah merindukanmu lagi :)
Terkadang aku sering membuatmu kecewa, rendahnya kepekaanku dan tingginya keegoisanku membuatmu sedikit illfill kepadaku. Kau seperti inspirasiku untuk memulai menulis.
Tapi terkadang apa aku terlalu tolol untuk percaya akan cinta. Setiap kau sapa aku, setiap kau rangkul tubuhku, setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, dan setiap genggaman jemarimu mengisi celah-celah kecil jemariku; aku percaya ini cinta. Terkadang aku bisa salah mengartikan isyarat yang kau berikan. Kamu tak tahu bahwa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengijinkanmu berdiam disana. Mengapa terkadang rindu begitu sialan, sehingga hampir setiap saat aku merindukanmu.
Kalau kau ingin tahu seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti air laut yang enggan surut. Berjanjilah padaku untuk tak menyakiti perasaanku. Berjanjilah padaku untuk menyayangiku dengan tulus. Berjanjilah padaku, tak akan sering membuatku menangis.
Seandainya aku bisa memilih akhir cerita, aku hanya ingin mendekapmu, sehingga kau tahu; disini aku selalu menyebut namamu dalam doaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar