Aku hanya ingin membuat beberapa sajak untukmu....
Saat hujan turun dimata-ku; aku segera menggali kenangan,
berharap menemukan cara menyeka air mata pada ingatan~
Melupakan itu seperti ingatan yang dipaksa tersesat.
Seperti mengirim surat tanpa alamat ~
Sajakku: tempat di mana tapak kaki kau tinggalkan;
yang mengabadikanmu dalam tulisan~
Dekat di mata jauh di hati,
cinta yang hanya tumbuh disatu sisi membuat rinduku kian menepi~
Di langit pagi aku kerap melihat kita yang sedang bertukar peluk,
yang perlahan hilang; dihapus hujan~
Merindukanmu terasa begitu menyakitkan,
dan tak ada penawar yang dapat meredamnya selain pertemuan~
Setelah perpisahan, sajakku kebingungan; ia tak hentinya menulis nada kesedihan, seakan lupa cara merangkai bait kebahagiaan~
Perpisahan kita pada akhirnya seperti hujan, jatuh adalah awal kita merindukan pelangi,
dengan sendiri-sendiri~
Sejak mengenalmu sampai detik ini berlalu,
kaulah yang selalu menjadi peran utama dalam setiap tulisanku~
For someone who never missed....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar