Senin, 05 Agustus 2013

Tiga Minggu Setelah Kepergianmu

Selama hampir tiga minggu kamu uda memutuskan hubungan denganku. Aku masih sulit mnjalani hari-hari ini tanpamu. Aku msih terlihat baik-baik saja meskipun kamu tak lagi sering memberitahu kabarmu. Tapi, tidak munafik jika dalam rentan waktu tanpamu, aku masih sering merindukanmu.

Kamu masih menjadi sosok yg penting di kepalaku. Kamu msih menggenggam hatiku. Aku sedang berupaya lepas darimu. Sudah hampir tiga minggu ketika kamu menatapku dengan tatapan hangat, di kos-kosan ku. Sudah hampir tiga minggu, ketika genggaman jarimu terasa masih begitu hangat di jemariku. Sekali lagi, aku menghela nafas, berharap kenangan kita tak lagi membuatku merasa perih, yang masih belum bisa kuterima; mengapa kau pergi disaat aku sedang cinta-cintanya ?

Seperti biasa, aku (berusaha keras) terlihat bahagia juga baik-baik saja. Aku tak tahu apakah selama ini kamu juga merassakan apa yg aku rasakan. Aku juga tak tahu apa kamu merasakan rindu sedalam yang ku rasakan. Kita saling tak tahu, seperti aku yang tak pernah tahu bagaimana sesungguhnya perasaanmu.

Dulu, aku sempat melihat cinta dimatamu, Sayang. Aku melihat dunia yg belum pernah aku singgahi, aku terjebak dalam bayang-bayangmu, dan aku tak mampu lagi menghindar pergi. Aku berhenti pada sosokmu, sementara ketika aku mulai ingin membangun segalanya bersamamu, kamu malah pergi. kamu sudah membawa aku berjalan terlalu jauh. Aku percaya bahwa kamu akan menemaniku sampai perjalanan kita selesai, tapi ternyata kamu tidak menemaniku.

Apakah kamu ingin jujur dengan perasaanmu? Apakah kamu ingin memberitahu tentang apa yang kau rasakan ketika masih bersamamu?
Sayang, setelah tiga minggu kepergianmu, nyatanya memang tak banyak berubah. Aku masih mencari-cari kabarmu, masih berharap kita bisa kembali seperti dulu, dan masih berharap bahwa Tuhan mengijinkan waktu kembali diputar ulang.

Seandainya kamu tahu seberapa dalam lukaku, seandainya kamu paham seberapa besar rinduku, dan seandainya kamu mencintaiku, sedalam aku mencintaimu; pasti tak akan ada rasa trauma seperti ini.

Untuk Cahayaku yang telah pergi, bisakah kuminta kamu segera kembali ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar