Kita sudah hilang kontak beberapa minggu ini. Kamu yang tak pernah lagi menghubungiku, kini hilang begitu saja sejak kau mengganti nomermu. Tahukah kamu betapa kecewanya aku karena kau tak memberi tahu aku tentang nomer barumu. Tapi akhirnya kamu meminta nomerku lwat pesan fb.
Itu juga karena semua kontak di handphone kamu kehapus, begitu juga nomerku. Tapi aku masih menunggu kamu memberi tahu nomerku, apakah sulit tinggal mengirim pesan singkat kepadaku? apakah kau terlalu sibuk sehingga tidak bisa mengirim nomermu?
Bukankah aku sudah memberi nomerku, tapi sampai detik ini aku masih menunggu kamu mengirimkan nomermu. Lagi-lagi aku ingin menulis tentang pria yang selalu datang pergi, hadir dan hilang, dekat dan menjauh; kamu.
Diakhir tahun 2013 ini, aku ingin sekali menutup akhir tahun 2013 bersama denganmu. Tapi kelihatannya itu mustahil. Aku ingin seperti tahun kemarin, merayakan tahun baru bersamamu. Menghabiskan waktu bersamamu, kau yang tahun kemarin begitu manis, tapi sekarang dimana dirimu yang semanis kemarin?
Sudah hampir 6 bulan kita berpisah, tapi perasaanku kenapa tidak hilang. Aku ingin di tahun 2014 aku sudah bisa melupakanmu. Seandainya kau tahu, disini aku setengah mati merindukanmu. Denyut nafas dan helaan jantung juga turut menginginkan kamu ada disampingku.
Ingatanku kembali menyerap sosokmu lagi. Bisakah aku kembali menatapmu lagi? Walau hanya sebentar.
Aku mantan kekasihmu yang diam-diam masih merindukanmu......
Kamis, 19 Desember 2013
Senin, 25 November 2013
Untukmu ku Bertahan
Untukmu yg lagi-lagi selalu ku rindukan. Heii tahukah kamu bahwa aku lelah merindukanmu?
Tahukah kamu semenjak kau meninggalkanku, rindu ini setia menemani hari-hariku?
Yaa, kau bahkan tak pernah tahu itu. Setiap merindukanmu, aku merasa sedih karena kau tak bisa lagi disisiku. Aku begitu mudah menikmati perasaan sedihku dan melarikan segalanya kedalam tulisan-tulisan ini.
Aku hanya ingin tahu, pernahkah kau merindukanku? Pernahkah kau merasa kehilanganku?
Ada banyak kenangan yg tak bisa aku lupakan. Aku disini selalu mendoakanmu. Aku disini selalu merasa rapuh, sadarkah kamu bahwa aku masih sangat menyayangimu.......
Kita sempat bersama, lalu kau memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Aku pernah membuka hati untuk orang lain, tapi apa daya.. Hatiku masih kau genggam erat.
Namun, Tuhan menciptakan hati dan pikiran yg hanya tertuju padamu. Jodoh akan bertemu setelah aku lelah mencari dan berlari. Jika memang cinta tak harus memiliki, biarkan aku bahagia dan merindukanmu dari sini.
Satu hal yg selalu jadi keyakinanku, jika Tuhan ingin kau jadi pendampingku, maka kita akan kembali menyatu.. Jodoh akan bertemu.......
Aku juga tidak ingin, kisah kita hanya ku jadikan tulisan-tulisanku. Aku hanya ingin, akhir cerita yg bahagia.
Maukah kau mencariku suatu saat nanti?
I'm waiting for you ......
Tahukah kamu semenjak kau meninggalkanku, rindu ini setia menemani hari-hariku?
Yaa, kau bahkan tak pernah tahu itu. Setiap merindukanmu, aku merasa sedih karena kau tak bisa lagi disisiku. Aku begitu mudah menikmati perasaan sedihku dan melarikan segalanya kedalam tulisan-tulisan ini.
Aku hanya ingin tahu, pernahkah kau merindukanku? Pernahkah kau merasa kehilanganku?
Ada banyak kenangan yg tak bisa aku lupakan. Aku disini selalu mendoakanmu. Aku disini selalu merasa rapuh, sadarkah kamu bahwa aku masih sangat menyayangimu.......
Kita sempat bersama, lalu kau memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Aku pernah membuka hati untuk orang lain, tapi apa daya.. Hatiku masih kau genggam erat.
Namun, Tuhan menciptakan hati dan pikiran yg hanya tertuju padamu. Jodoh akan bertemu setelah aku lelah mencari dan berlari. Jika memang cinta tak harus memiliki, biarkan aku bahagia dan merindukanmu dari sini.
Satu hal yg selalu jadi keyakinanku, jika Tuhan ingin kau jadi pendampingku, maka kita akan kembali menyatu.. Jodoh akan bertemu.......
Aku juga tidak ingin, kisah kita hanya ku jadikan tulisan-tulisanku. Aku hanya ingin, akhir cerita yg bahagia.
Maukah kau mencariku suatu saat nanti?
I'm waiting for you ......
Selasa, 08 Oktober 2013
Harapan Baru
Setelah hampir satu bulan aku tidak menulis, kali ini aku ingin menulis lagi. Tetapi, setiap ingin menulis, kenapa aku masih saja ingin menulis tentang kamu, padahal aku ingin segera menjauhi bayang-bayangmu dalam pikiranku dan hatiku. Tapi kamu adalah inspirasiku bwt menulis. Kamu tau, semakin aku ingin melupakanmu, semakin aku merindukanmu. Apakah kau tahu, kalau aku juga ingin mewujudkan harapan baru. harapanku adalah, aku ingin kau segera kembali :(
apakah kau tak tau jalan pulang ? kembalilah sayang, aku sangat merindukanmu. Kalau kamu lupa jalan pulang, mari biar aku bantu untuk menuntunmu. Setiap hari, aku selalu menyebutmu dalam doaku, harapanku adalah ingin kau segera kembali. Mustahilkah jika kau kembali ? Bodohkah aku dengan harapanku ini?
Aku tidak bisa memaksakan kau kembali, jika Tuhan tidak berkehendak untuk mengembalikanmu bersamaku. Tetapi aku benar-benar tidak bisa melupakanmu. Saat aku sendiri, atau melihat orang lain bersama pasangannya, jalan bersama, makan bersama, aku selalu teringat kamu lagi. Jika aku ke tempat-tempat yg pernah kita datangin bersama, pasti aku langsung mengingatmu.
Aku merasa sesak jika mengingatmu dan merindukanmu. Aku sudah menerima kenyataan kita yg sekarang, tapi aku belum benar-benar sembuh dari luka ini. Kenapa kau membuatku terlalu mencintai dan menyayangimu? Sedangkan kau tidak pernah mnyayangiku dengan sepenuh hati. Bahkan kau tidak pernah memeriku cinta.
Dengan begitu, aku tetap saja masih menyayangimu, bahkan sampai detik ini, saat kamu tidak lagi menjadi milikku. Aku tahu, kamu pernah tersakiti oleh cinta, tetapi apakah pantas, aku dengan perjuanganku tidak kau beri cinta dan sayang sepenuh hati? Kenapa kau masih menyayangi dia? Dia yg sudah meninggalkanmu bertahun lamanya. Dan belum ada yg bisa menggantikan dia dihatimu. Lalu kenapa dulu kau memilihku, dan memintaku untuk tidak pergi ? kenapa?
Aku tidak pernah pergi sayang, tetapi kamu yg pergi. Kamu pernah mengirim pesan singkat kepadaku, dan bilang bahwa aku jangan pergi, karena aku terlalu berharga jika harus pergi. Dan kau pernah mengatakan bahwa aku cahaya digelapmu. Tidakkah kau ingat dengan itu semua ? Apakah kau ingin mempermainkan cinta? kalau aku adalah cahayamu, aku akan selalu menerangimu dalam gelapmu. Tapi kau lebih memilih untuk tidak memakai cahayaku lagi dalam gelapmu. Kamu sekarang sudah bisa berjalan sendiri dalam gelapmu, bahkan kau sudah tidak lagi menjadi gelap. Aku senang kamu sudah banyak mengalami perubahan yg lebih baik lagi.
Aku hanya ingin kamu bahagia, tetapi jika kau ingin pulang bersamaku, kembalilah secepatnya. Aku menunggumu, menunggu jemarimu menuntunku....dan menjadikanku sebagai tujuanmu.
apakah kau tak tau jalan pulang ? kembalilah sayang, aku sangat merindukanmu. Kalau kamu lupa jalan pulang, mari biar aku bantu untuk menuntunmu. Setiap hari, aku selalu menyebutmu dalam doaku, harapanku adalah ingin kau segera kembali. Mustahilkah jika kau kembali ? Bodohkah aku dengan harapanku ini?
Aku tidak bisa memaksakan kau kembali, jika Tuhan tidak berkehendak untuk mengembalikanmu bersamaku. Tetapi aku benar-benar tidak bisa melupakanmu. Saat aku sendiri, atau melihat orang lain bersama pasangannya, jalan bersama, makan bersama, aku selalu teringat kamu lagi. Jika aku ke tempat-tempat yg pernah kita datangin bersama, pasti aku langsung mengingatmu.
Aku merasa sesak jika mengingatmu dan merindukanmu. Aku sudah menerima kenyataan kita yg sekarang, tapi aku belum benar-benar sembuh dari luka ini. Kenapa kau membuatku terlalu mencintai dan menyayangimu? Sedangkan kau tidak pernah mnyayangiku dengan sepenuh hati. Bahkan kau tidak pernah memeriku cinta.
Dengan begitu, aku tetap saja masih menyayangimu, bahkan sampai detik ini, saat kamu tidak lagi menjadi milikku. Aku tahu, kamu pernah tersakiti oleh cinta, tetapi apakah pantas, aku dengan perjuanganku tidak kau beri cinta dan sayang sepenuh hati? Kenapa kau masih menyayangi dia? Dia yg sudah meninggalkanmu bertahun lamanya. Dan belum ada yg bisa menggantikan dia dihatimu. Lalu kenapa dulu kau memilihku, dan memintaku untuk tidak pergi ? kenapa?
Aku tidak pernah pergi sayang, tetapi kamu yg pergi. Kamu pernah mengirim pesan singkat kepadaku, dan bilang bahwa aku jangan pergi, karena aku terlalu berharga jika harus pergi. Dan kau pernah mengatakan bahwa aku cahaya digelapmu. Tidakkah kau ingat dengan itu semua ? Apakah kau ingin mempermainkan cinta? kalau aku adalah cahayamu, aku akan selalu menerangimu dalam gelapmu. Tapi kau lebih memilih untuk tidak memakai cahayaku lagi dalam gelapmu. Kamu sekarang sudah bisa berjalan sendiri dalam gelapmu, bahkan kau sudah tidak lagi menjadi gelap. Aku senang kamu sudah banyak mengalami perubahan yg lebih baik lagi.
Aku hanya ingin kamu bahagia, tetapi jika kau ingin pulang bersamaku, kembalilah secepatnya. Aku menunggumu, menunggu jemarimu menuntunku....dan menjadikanku sebagai tujuanmu.
Senin, 02 September 2013
Tujuh Minggu Setelah Kepergianmu
Ini tulisan tentangmu yg entah keberapa. Tulisan ini tentu saja jarang kau baca, kau lihat, apalagi kau pahami. Aku yg selalu menyuruhmu untuk membaca tulisan-tulisanku ini. Hari ini, aku menghela nafas, tidak disangka sudah tujuh minggu sejak kamu memilih untuk berpisah. Ku kira waktu yg kubutuhkan untuk melupakanmu juga tak sepanjang ini. Disini, ada seseorang yang setia menulis tentangmu setiap minggu, meskipun setiap mengingatmu hatinya teriris.
Kali ini, aku ingin bercerita tentang seorang wanita yg sedang sangat sibuk untuk melakukan banyak hal. Berusaha mencari kesibukan baru agar dia tak lagi punya celah untuk mengingatmu. Wanita ini masih teringat tentang kamu, tentang hubungannya bersamamu, dan masih terlalu takut untuk buru-buru membuka hatinya. Wanita ini pernah kau buat tawa dalam setiap canda, dalam setiap pesan singkat, dalam setiap sambungan telepon, dan dalam setiap tatap mata.
Tujuh minggu harusnya waktu yang sangat cukup untuk menghilangkan perasaan, namun ternyata wanita ini tidak termasuk dalam pernyataan itu. Tubuhnya dingin dan menggigil saat menghadapi perpisahan. Dia tak punya banyak pelukan hangat, sehangat rangkulanmu yg melingkar manis dibahunya. Tapi akhirnya kau membuat dia terluka. Ini masih menjadi awal cerita, sekarang dia sudah jadi wanita yg berbeda. Tujuh minggu setelah kepergian kamu, dia berusaha untuk melepaskan kamu dari hati dan ingatannya. Dia mencari teman curhat, mencari orang-orang yg senasib dengannya, dan berkenalan dengan sosok-sosok baru. Hingga pada akhirnya dia tahu, kalau kamu masih menggenggam hatinya.
Setelah kepergianmu, kamu tak pernah lagi pulang. Kita berpisah tanpa kata pisah. Rasanya ingin wanita ini katakan berkali-kali bahwa bukan ini yg dia mau, bahwa bukan kepergianmu yg selama ini dia tunggu. Sekali lagi wanita ini katakan, melupakan tak akan pernah mudah. Dia menulis ini saat dia terlalu lelah dihajar kenangan. Mengapa diotaknya kau tak pernah hilang barang sedetik saja.
Cahaya Penunjukku. Waktu menulis ini, wanita yg kuceritakan tadi sudah tak lagi bisa menulis banyak tentangmu. Tepat tujuh minggu setelah kepergian kamu, ternyata dia sadar bahwa ada yg perlu diperjuangkan, selain rasa rindunya terhadapmu. Dengan bekas lukanya yg belum benar-benar sembuh. Dia masih berusaha terus melupakanmu, dia berusaha melangkah dengan kekuatan sendiri. Kamu tak tahu Sayang, dia begitu kuat, lebih kuat daripada yg kau bayangkan. Memang, dia belum seratus persen melupakanmu, tapi dia percaya waktu itu akan datang, saat dia bebas menertawakan lukanya.
Wanita ini benci harus mengakui ini. Dia sering merindukanmu dan memendam perasaannya. Dia ingin mengaku (dengan sangat terpaksa) bahwa dia masih mencintaimu dan berharap kamu kembali.
Kamu ingin kembali ? Iya ? Masa?
Kamu ingin kembali ? Tidak ? Oke.
Oke, sudah hampir tujuh paragraf. Wanita ini cuma mau bilang padamu dia belum bisa melupakanmu, walau dia tahu, kamu yg dulu tidak akan pernah kembali.
oh iya, kamu mau tau ya, siapa wanita itu? Baiklah, aku menyerah. Wanita itu adalah........
Kali ini, aku ingin bercerita tentang seorang wanita yg sedang sangat sibuk untuk melakukan banyak hal. Berusaha mencari kesibukan baru agar dia tak lagi punya celah untuk mengingatmu. Wanita ini masih teringat tentang kamu, tentang hubungannya bersamamu, dan masih terlalu takut untuk buru-buru membuka hatinya. Wanita ini pernah kau buat tawa dalam setiap canda, dalam setiap pesan singkat, dalam setiap sambungan telepon, dan dalam setiap tatap mata.
Tujuh minggu harusnya waktu yang sangat cukup untuk menghilangkan perasaan, namun ternyata wanita ini tidak termasuk dalam pernyataan itu. Tubuhnya dingin dan menggigil saat menghadapi perpisahan. Dia tak punya banyak pelukan hangat, sehangat rangkulanmu yg melingkar manis dibahunya. Tapi akhirnya kau membuat dia terluka. Ini masih menjadi awal cerita, sekarang dia sudah jadi wanita yg berbeda. Tujuh minggu setelah kepergian kamu, dia berusaha untuk melepaskan kamu dari hati dan ingatannya. Dia mencari teman curhat, mencari orang-orang yg senasib dengannya, dan berkenalan dengan sosok-sosok baru. Hingga pada akhirnya dia tahu, kalau kamu masih menggenggam hatinya.
Setelah kepergianmu, kamu tak pernah lagi pulang. Kita berpisah tanpa kata pisah. Rasanya ingin wanita ini katakan berkali-kali bahwa bukan ini yg dia mau, bahwa bukan kepergianmu yg selama ini dia tunggu. Sekali lagi wanita ini katakan, melupakan tak akan pernah mudah. Dia menulis ini saat dia terlalu lelah dihajar kenangan. Mengapa diotaknya kau tak pernah hilang barang sedetik saja.
Cahaya Penunjukku. Waktu menulis ini, wanita yg kuceritakan tadi sudah tak lagi bisa menulis banyak tentangmu. Tepat tujuh minggu setelah kepergian kamu, ternyata dia sadar bahwa ada yg perlu diperjuangkan, selain rasa rindunya terhadapmu. Dengan bekas lukanya yg belum benar-benar sembuh. Dia masih berusaha terus melupakanmu, dia berusaha melangkah dengan kekuatan sendiri. Kamu tak tahu Sayang, dia begitu kuat, lebih kuat daripada yg kau bayangkan. Memang, dia belum seratus persen melupakanmu, tapi dia percaya waktu itu akan datang, saat dia bebas menertawakan lukanya.
Wanita ini benci harus mengakui ini. Dia sering merindukanmu dan memendam perasaannya. Dia ingin mengaku (dengan sangat terpaksa) bahwa dia masih mencintaimu dan berharap kamu kembali.
Kamu ingin kembali ? Iya ? Masa?
Kamu ingin kembali ? Tidak ? Oke.
Oke, sudah hampir tujuh paragraf. Wanita ini cuma mau bilang padamu dia belum bisa melupakanmu, walau dia tahu, kamu yg dulu tidak akan pernah kembali.
oh iya, kamu mau tau ya, siapa wanita itu? Baiklah, aku menyerah. Wanita itu adalah........
Senin, 05 Agustus 2013
Tiga Minggu Setelah Kepergianmu
Selama hampir tiga minggu kamu uda memutuskan hubungan denganku. Aku masih sulit mnjalani hari-hari ini tanpamu. Aku msih terlihat baik-baik saja meskipun kamu tak lagi sering memberitahu kabarmu. Tapi, tidak munafik jika dalam rentan waktu tanpamu, aku masih sering merindukanmu.
Kamu masih menjadi sosok yg penting di kepalaku. Kamu msih menggenggam hatiku. Aku sedang berupaya lepas darimu. Sudah hampir tiga minggu ketika kamu menatapku dengan tatapan hangat, di kos-kosan ku. Sudah hampir tiga minggu, ketika genggaman jarimu terasa masih begitu hangat di jemariku. Sekali lagi, aku menghela nafas, berharap kenangan kita tak lagi membuatku merasa perih, yang masih belum bisa kuterima; mengapa kau pergi disaat aku sedang cinta-cintanya ?
Seperti biasa, aku (berusaha keras) terlihat bahagia juga baik-baik saja. Aku tak tahu apakah selama ini kamu juga merassakan apa yg aku rasakan. Aku juga tak tahu apa kamu merasakan rindu sedalam yang ku rasakan. Kita saling tak tahu, seperti aku yang tak pernah tahu bagaimana sesungguhnya perasaanmu.
Dulu, aku sempat melihat cinta dimatamu, Sayang. Aku melihat dunia yg belum pernah aku singgahi, aku terjebak dalam bayang-bayangmu, dan aku tak mampu lagi menghindar pergi. Aku berhenti pada sosokmu, sementara ketika aku mulai ingin membangun segalanya bersamamu, kamu malah pergi. kamu sudah membawa aku berjalan terlalu jauh. Aku percaya bahwa kamu akan menemaniku sampai perjalanan kita selesai, tapi ternyata kamu tidak menemaniku.
Apakah kamu ingin jujur dengan perasaanmu? Apakah kamu ingin memberitahu tentang apa yang kau rasakan ketika masih bersamamu?
Sayang, setelah tiga minggu kepergianmu, nyatanya memang tak banyak berubah. Aku masih mencari-cari kabarmu, masih berharap kita bisa kembali seperti dulu, dan masih berharap bahwa Tuhan mengijinkan waktu kembali diputar ulang.
Seandainya kamu tahu seberapa dalam lukaku, seandainya kamu paham seberapa besar rinduku, dan seandainya kamu mencintaiku, sedalam aku mencintaimu; pasti tak akan ada rasa trauma seperti ini.
Untuk Cahayaku yang telah pergi, bisakah kuminta kamu segera kembali ?
Kamu masih menjadi sosok yg penting di kepalaku. Kamu msih menggenggam hatiku. Aku sedang berupaya lepas darimu. Sudah hampir tiga minggu ketika kamu menatapku dengan tatapan hangat, di kos-kosan ku. Sudah hampir tiga minggu, ketika genggaman jarimu terasa masih begitu hangat di jemariku. Sekali lagi, aku menghela nafas, berharap kenangan kita tak lagi membuatku merasa perih, yang masih belum bisa kuterima; mengapa kau pergi disaat aku sedang cinta-cintanya ?
Seperti biasa, aku (berusaha keras) terlihat bahagia juga baik-baik saja. Aku tak tahu apakah selama ini kamu juga merassakan apa yg aku rasakan. Aku juga tak tahu apa kamu merasakan rindu sedalam yang ku rasakan. Kita saling tak tahu, seperti aku yang tak pernah tahu bagaimana sesungguhnya perasaanmu.
Dulu, aku sempat melihat cinta dimatamu, Sayang. Aku melihat dunia yg belum pernah aku singgahi, aku terjebak dalam bayang-bayangmu, dan aku tak mampu lagi menghindar pergi. Aku berhenti pada sosokmu, sementara ketika aku mulai ingin membangun segalanya bersamamu, kamu malah pergi. kamu sudah membawa aku berjalan terlalu jauh. Aku percaya bahwa kamu akan menemaniku sampai perjalanan kita selesai, tapi ternyata kamu tidak menemaniku.
Apakah kamu ingin jujur dengan perasaanmu? Apakah kamu ingin memberitahu tentang apa yang kau rasakan ketika masih bersamamu?
Sayang, setelah tiga minggu kepergianmu, nyatanya memang tak banyak berubah. Aku masih mencari-cari kabarmu, masih berharap kita bisa kembali seperti dulu, dan masih berharap bahwa Tuhan mengijinkan waktu kembali diputar ulang.
Seandainya kamu tahu seberapa dalam lukaku, seandainya kamu paham seberapa besar rinduku, dan seandainya kamu mencintaiku, sedalam aku mencintaimu; pasti tak akan ada rasa trauma seperti ini.
Untuk Cahayaku yang telah pergi, bisakah kuminta kamu segera kembali ?
Jumat, 28 Juni 2013
Sepotong Cerita
"aku bersyukur sampai detik ini masih mencintaimu"
Hari ini aku ingin menulis kembali, menulis apa yang aku rasakan dan aku lewati.
Malam ini hujan turun dengan derasnya. Hujan selalu menyimpan tanda tanya. Dia membisu, datang malu-malu, tanpa isyarat dan kata-kata, tiba-tiba mengguyur sesukanya.
Hujan, buatku adalah penenang dalam kerinduan, pembawa air mata, dan pengingat rasa kehilangan. Aku dan dia, mengalir begitu saja, seperti curah lembut hujan yang jatuh ke permukaan.sederhana sekali, cinta memang menuntut kesederhanaan.
Dia mengajariku banyak hal. Cara tertawa dalam kesedihan, dan cara bermimpi walau dalam kemustahilan. Sering kali aku menatapnya dalam-dalam, dan menyelami sejuk matanya. Sosoknya menjadi sangat penting dalam setiap bangun pagi hingga tidur malamku.
Kau yang selalu membuat hari-hariku berwarna. lembut kasih sayangmu bisa aku rasakan, ketika aku memelukmu. Kau selalu memelukku dengan hangat. Aroma tubuhmu yang selalu ku rasakan jika aku berada didekapmu.
Aku hanya ingin kamu, dan berusaha menjadi wanita terbaik buatmu..
Dan dalam sepotong cerita ini, aku merindukanmu. itu saja. Rindu memang selalu sederhana kan?
Hari ini aku ingin menulis kembali, menulis apa yang aku rasakan dan aku lewati.
Malam ini hujan turun dengan derasnya. Hujan selalu menyimpan tanda tanya. Dia membisu, datang malu-malu, tanpa isyarat dan kata-kata, tiba-tiba mengguyur sesukanya.
Hujan, buatku adalah penenang dalam kerinduan, pembawa air mata, dan pengingat rasa kehilangan. Aku dan dia, mengalir begitu saja, seperti curah lembut hujan yang jatuh ke permukaan.sederhana sekali, cinta memang menuntut kesederhanaan.
Dia mengajariku banyak hal. Cara tertawa dalam kesedihan, dan cara bermimpi walau dalam kemustahilan. Sering kali aku menatapnya dalam-dalam, dan menyelami sejuk matanya. Sosoknya menjadi sangat penting dalam setiap bangun pagi hingga tidur malamku.
Kau yang selalu membuat hari-hariku berwarna. lembut kasih sayangmu bisa aku rasakan, ketika aku memelukmu. Kau selalu memelukku dengan hangat. Aroma tubuhmu yang selalu ku rasakan jika aku berada didekapmu.
Aku hanya ingin kamu, dan berusaha menjadi wanita terbaik buatmu..
Dan dalam sepotong cerita ini, aku merindukanmu. itu saja. Rindu memang selalu sederhana kan?
Rabu, 05 Juni 2013
Tak Berjudul :)
Aku menulis, ketika aku merasa sangat merindukanmu. Baru kemarin bertemu denganmu, hari ini aku sudah merindukanmu lagi :)
Terkadang aku sering membuatmu kecewa, rendahnya kepekaanku dan tingginya keegoisanku membuatmu sedikit illfill kepadaku. Kau seperti inspirasiku untuk memulai menulis.
Tapi terkadang apa aku terlalu tolol untuk percaya akan cinta. Setiap kau sapa aku, setiap kau rangkul tubuhku, setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, dan setiap genggaman jemarimu mengisi celah-celah kecil jemariku; aku percaya ini cinta. Terkadang aku bisa salah mengartikan isyarat yang kau berikan. Kamu tak tahu bahwa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengijinkanmu berdiam disana. Mengapa terkadang rindu begitu sialan, sehingga hampir setiap saat aku merindukanmu.
Kalau kau ingin tahu seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti air laut yang enggan surut. Berjanjilah padaku untuk tak menyakiti perasaanku. Berjanjilah padaku untuk menyayangiku dengan tulus. Berjanjilah padaku, tak akan sering membuatku menangis.
Seandainya aku bisa memilih akhir cerita, aku hanya ingin mendekapmu, sehingga kau tahu; disini aku selalu menyebut namamu dalam doaku.
Terkadang aku sering membuatmu kecewa, rendahnya kepekaanku dan tingginya keegoisanku membuatmu sedikit illfill kepadaku. Kau seperti inspirasiku untuk memulai menulis.
Tapi terkadang apa aku terlalu tolol untuk percaya akan cinta. Setiap kau sapa aku, setiap kau rangkul tubuhku, setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, dan setiap genggaman jemarimu mengisi celah-celah kecil jemariku; aku percaya ini cinta. Terkadang aku bisa salah mengartikan isyarat yang kau berikan. Kamu tak tahu bahwa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengijinkanmu berdiam disana. Mengapa terkadang rindu begitu sialan, sehingga hampir setiap saat aku merindukanmu.
Kalau kau ingin tahu seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti air laut yang enggan surut. Berjanjilah padaku untuk tak menyakiti perasaanku. Berjanjilah padaku untuk menyayangiku dengan tulus. Berjanjilah padaku, tak akan sering membuatku menangis.
Seandainya aku bisa memilih akhir cerita, aku hanya ingin mendekapmu, sehingga kau tahu; disini aku selalu menyebut namamu dalam doaku.
Jumat, 31 Mei 2013
Only You
Hari ini, aku duduk di
tempat pertama kali kita bertemu. Tempat yg seharusnya menjadi kenangan kita
berdua. Kedai kopi yg terdiri dari satu meja, dengan duduk sembari lesehan. Aku
suka pemandangan disini. Tapi, bagian yang paling penting adalah ketika pada akhirnya aku bisa
merasakan sorot matamu.
Setelah beberapa bulan
menjalin hubungan denganmu, suka duka telah aku lewati bersamamu. Kamu begitu
manis dan mengejutkan, dua hal itu memang tak cukup dijadikan alasan akan
hadirnya cinta. Aku yang percaya akan cinta, dan sebaliknya dengan kamu yang
tak percaya akan hadirnya cinta. Aku sangat nyaman dengan keberadaanmu di hari-hariku.
Kukira aku sudah menjadi sosok spesial bagimu, tapi ternyata perkiraanku pun
bisa salah. Aku belum sepenuhnya menjadi pemilik hatimu. Aku tak tahu, apakah
aku yang akan kau jadikan tujuan.
Kalau boleh jujur, aku
sungguh menikmati kebersamaan kita. Kebersamaan yang terjalin dari makhluk yang
bisa membuat bodoh dan pintar dalam waktu yang bersamaan-handphone. Aku hanya ingin memperjuangkanmu, dan kita
berjuang bersama-sama. Aku tak ingin tahu rasanya terlelap sebelum membaca
pesan singkat dari kamu. Percuma bilang sayang, semua akan terasa kosong jika
tak benar-benar dikatakan tanpa bertatapan mata.
Dan
semua ini, biarlah berjalan apa adanya. Biarlah berjalan tanpa aku bisa
merasakan cinta darimu. Biarlah berjalan sampai aku tahu seberapa besar
kesetiaanmu.. :’)
Rabu, 22 Mei 2013
All About You
Aku ingin menulis lagi tentang kamu. Kamu , kamu yang bisa aku deskripsikan dengan kata-kata. Aku gak pernah bosan-bosannya menulis tentang kamu.
Kamu sosok yang sangat hangat. Tapi kamu orang yang aneh. Kamu terkadang cuek, kamu gak romantis, tapi kamu ngangenin. Aku gk pernah bosan dengan kamu.. Kamu yg selalu membuat aku nyaman jika berada di dekatmu, kamu yg selalu tersenyum kecil dihadapanku, aku sangat menyayangimu.
Kalau ada orang yg menanyakan kepadaku, siapa sesorang yg kucintai dan kusayangi saat ini, aku akan menjawab "seperti kemarin".
Karena aku tak ingin selalu menyebut namamu, aku hanya ingin selalu menyebut namamu di dalam doaku.
Walau terkadang aku sering kesal terhadap sikapmu, tetapi itu sama sekali tidak menyurutkan perasaanku padamu. Aku yakin, suatu saat kamu akan membaca tulisanku ini. Mungkin saat ini kamu gak sempat untuk melihat tulisan-tulisanku. Tetapi aku tidak pernah lelah menulis tentangmu.
Semua tentangmu....
Kamu sosok yang sangat hangat. Tapi kamu orang yang aneh. Kamu terkadang cuek, kamu gak romantis, tapi kamu ngangenin. Aku gk pernah bosan dengan kamu.. Kamu yg selalu membuat aku nyaman jika berada di dekatmu, kamu yg selalu tersenyum kecil dihadapanku, aku sangat menyayangimu.
Kalau ada orang yg menanyakan kepadaku, siapa sesorang yg kucintai dan kusayangi saat ini, aku akan menjawab "seperti kemarin".
Karena aku tak ingin selalu menyebut namamu, aku hanya ingin selalu menyebut namamu di dalam doaku.
Walau terkadang aku sering kesal terhadap sikapmu, tetapi itu sama sekali tidak menyurutkan perasaanku padamu. Aku yakin, suatu saat kamu akan membaca tulisanku ini. Mungkin saat ini kamu gak sempat untuk melihat tulisan-tulisanku. Tetapi aku tidak pernah lelah menulis tentangmu.
Semua tentangmu....
Kamis, 09 Mei 2013
Arti Persahabatan
Sahabat adalah ketika yg kamu ucap terdengar nyaman
ditelinganya, yg kamu lakukan terlihat menyenangkan di matanya.
Persahabatan tak terjalin dengan orang yg istimewa. Kita
jadi istimewa karena bersahabat. Sahabatlah yg mengistimewakan kita. Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang
mementingkan diri sendiri.Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Persahabatan itu tidak sama dengan berbisnis. Karena ia
tidak mendatangkan materi.
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan,
tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Dalam arti persahabatan itu tidak
ada yang namanya mementingkan diri sendiri, ataupun terserah kepada apa yang di
usulkan (Ikut-Ikut aja). Persahabatan tuh harus ada yang namanya kesepakatan
dan pemikiran yang sejalan dengan apa yang kita pikirkan dengan apa yang
sahabat kita pikirkan, dan terutama harus adanya kejujuran di dalamnya.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati
bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya..
Persahabatan tidak terjalin secara
otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Ingatlah kapan terakhir kali kamu
berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang
mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu
saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??
MEREKALAH SAHABATMU
Hargai dan peliharalah selalu
persahabatanmu :)
Langganan:
Postingan (Atom)