"aku bersyukur sampai detik ini masih mencintaimu"
Hari ini aku ingin menulis kembali, menulis apa yang aku rasakan dan aku lewati.
Malam ini hujan turun dengan derasnya. Hujan selalu menyimpan tanda tanya. Dia membisu, datang malu-malu, tanpa isyarat dan kata-kata, tiba-tiba mengguyur sesukanya.
Hujan, buatku adalah penenang dalam kerinduan, pembawa air mata, dan pengingat rasa kehilangan. Aku dan dia, mengalir begitu saja, seperti curah lembut hujan yang jatuh ke permukaan.sederhana sekali, cinta memang menuntut kesederhanaan.
Dia mengajariku banyak hal. Cara tertawa dalam kesedihan, dan cara bermimpi walau dalam kemustahilan. Sering kali aku menatapnya dalam-dalam, dan menyelami sejuk matanya. Sosoknya menjadi sangat penting dalam setiap bangun pagi hingga tidur malamku.
Kau yang selalu membuat hari-hariku berwarna. lembut kasih sayangmu bisa aku rasakan, ketika aku memelukmu. Kau selalu memelukku dengan hangat. Aroma tubuhmu yang selalu ku rasakan jika aku berada didekapmu.
Aku hanya ingin kamu, dan berusaha menjadi wanita terbaik buatmu..
Dan dalam sepotong cerita ini, aku merindukanmu. itu saja. Rindu memang selalu sederhana kan?
Jumat, 28 Juni 2013
Rabu, 05 Juni 2013
Tak Berjudul :)
Aku menulis, ketika aku merasa sangat merindukanmu. Baru kemarin bertemu denganmu, hari ini aku sudah merindukanmu lagi :)
Terkadang aku sering membuatmu kecewa, rendahnya kepekaanku dan tingginya keegoisanku membuatmu sedikit illfill kepadaku. Kau seperti inspirasiku untuk memulai menulis.
Tapi terkadang apa aku terlalu tolol untuk percaya akan cinta. Setiap kau sapa aku, setiap kau rangkul tubuhku, setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, dan setiap genggaman jemarimu mengisi celah-celah kecil jemariku; aku percaya ini cinta. Terkadang aku bisa salah mengartikan isyarat yang kau berikan. Kamu tak tahu bahwa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengijinkanmu berdiam disana. Mengapa terkadang rindu begitu sialan, sehingga hampir setiap saat aku merindukanmu.
Kalau kau ingin tahu seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti air laut yang enggan surut. Berjanjilah padaku untuk tak menyakiti perasaanku. Berjanjilah padaku untuk menyayangiku dengan tulus. Berjanjilah padaku, tak akan sering membuatku menangis.
Seandainya aku bisa memilih akhir cerita, aku hanya ingin mendekapmu, sehingga kau tahu; disini aku selalu menyebut namamu dalam doaku.
Terkadang aku sering membuatmu kecewa, rendahnya kepekaanku dan tingginya keegoisanku membuatmu sedikit illfill kepadaku. Kau seperti inspirasiku untuk memulai menulis.
Tapi terkadang apa aku terlalu tolol untuk percaya akan cinta. Setiap kau sapa aku, setiap kau rangkul tubuhku, setiap tatap matamu menyentuh hangat tatap mataku, dan setiap genggaman jemarimu mengisi celah-celah kecil jemariku; aku percaya ini cinta. Terkadang aku bisa salah mengartikan isyarat yang kau berikan. Kamu tak tahu bahwa aku begitu tergoda akan kehadiranmu. Kamu tak paham betapa cinta mulai mengetuk pintu hatiku dan aku mulai mengijinkanmu berdiam disana. Mengapa terkadang rindu begitu sialan, sehingga hampir setiap saat aku merindukanmu.
Kalau kau ingin tahu seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti air laut yang enggan surut. Berjanjilah padaku untuk tak menyakiti perasaanku. Berjanjilah padaku untuk menyayangiku dengan tulus. Berjanjilah padaku, tak akan sering membuatku menangis.
Seandainya aku bisa memilih akhir cerita, aku hanya ingin mendekapmu, sehingga kau tahu; disini aku selalu menyebut namamu dalam doaku.
Langganan:
Postingan (Atom)